Assalamualaikum wr wb
Saya mau tanya mengenai permasalahan hidup saya yang sulit sekali saya cerna dengan pikiran saya, saya menikah tahun 2009 dan telah dikaruniai 1 putri.
Selama pernikahan, suami saya temperamen, saya bahkan pernah ditonjoknya, sering melupakan sholat, tidak menyayangi kedua orang tua saya, dan terakhir saya minta cerai karena berulang kali ia memakai narkoba jenis sabu dan ganja tapi tidak mau berhenti. Sebagai istri saya coba berikan yg terbaik.
Sayapun ikut bekerja untuk membantu rumah tangga, setiap pulang malam meski saya juga lelah saya tetap jalankan kewajiban istri untuk memasak, mencuci, memijit dll. Saya juga sering ingatkan suami untuk sholat tapi ia marah2 dan memaki saya dengan bilang itu hubungan dia dengan Allah, bukan urusan saya.
Pada tahun 2012 akhir saya berkenalan dengan laki-laki beristri (sebut saja C). C tertarik pada saya dan sering berbuat hal yang membuat saya terharu. 1.5 tahun saya berhasil berteman saja dengan C. tapi ternyata, seiring dengan perilaku suami saya yang semakin hari tidak berubah dan semakin bertambah semena-mena, saya akhirnya terbujuk rayu dengan C untuk melakukan zina.
Demi Allah saya menangis dan saya memohon Allah untuk memberi hidayah suami saya agar saya bisa lepas dari C dan melanjuntukan rumah tangga saya dengan suami saya.
Tapi perilaku suami saya malah semakin bertambah buruk. Selain saya menemukan kembali alat hisap sabu (bong) di tasnya, 2 hari kemudian orgtua saya kebanjiran suami saya sama sekali tidak perduli.
Saya putus asa, dan saya merasa tidak dihargai sebagai seorang istri. Setelahnya saya gugat suami saya, dan dalam jangka waktu 3 bulan surat cerai saya keluar karena dia sama sekali tidak mau hadir di persidangan.
Hubungan saya dan C semakin dekat, bahkan C pun berniat menceraikan istrinya karena istrinya tidak memperbolehkan C menikahi saya sebagai istri kedua.
Tahun 2015 awal saya menikah siri dengan C, sementara C mengajukan gugatan cerai kepada istrinya.
Jujur, saya dan C sudah sholat taubat dan kami berjanji bersama akan terus beribadah dan memohon ampun demi cinta terlarang kami.
Namun, dalam benak saya, selalu saya merasakan takut akan adzab yang mungkin diturunkan Allah.
Bagaimana saya menyikapi permasalahan yang melanda saya saat ini?
Durhakakah saya sebagai seorang istri?
Bagaimana cara saya dan suami saya yg sekarang menebus dosa2 saya?
Mohon bantu saya.. Terimakasih.
Jawaban :
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Jika keadaannya seperti yang diceritakan anda maka memang anda sudah pantas untuk mengajukan khulu, gugat cerai ke pengadilan agama…dan anda tidak berdosa karenanya.
Tentang zina yang sudah anda lakukan, maka anda dan suami harus taubat dengan taubat yang sebenar-benarnya (taubat nasuha) , cara taubat dari zina bisa dilihat disini
Tinggalkan zina..jangan ulangi lagi, kemudian perbaiki kehidupan agama anda dan suami anda…
Jangan lupa bertemanlah dengan orang-orang yang sholih dan senntiasa menuntut ilmu agama..alquran dan sunnah yang dipahami oleh para sahabat (salafus shalih)