 |
| Picture By Freepik |
Kenapa Banyak Santri Yang Tidak Suka Dengan Kegiatan Muhadhoroh ?
Dipesantren itu memang nya tempat untuk menuntut ilmu atau memperdalam ilmu, hingga larut malam pun kita di didik berbagai macam ilmu pada dasarnya pun mayoritas kalau pesantren modern itu pasti ada kegiatan yang namanya muhadhoroh.
Muhadhoroh ini biasanya sering disebut juga sebagai public speaking, Dikegiatan ini kita dilatih untuk mempunyai mental berbicara di depan orang banyak. Muhadhoroh atau public speaking ini tidak cukup mudah untuk di lakukan, Hampir mayoritas santri modern itu banyak yang tidak suka dengan kegiatan muhadhoroh ini kenapa ? Karena masih banyak santri yang belum mempunyai mental untuk bicara di depan umum. Berbicara di depan umum juga harus dibiasakan agar terbiasa. Maka dari itu hampir di setiap pesantren modern itu mengadakan kegiatan muhadhoroh itu agar santri santri dapat berbicara di depan umum atau di masyarakat.
Kalau kita tidak terbiasa berbicara didepan umum maka sampai kapan pun kita akan memilik sifat pemalu hingga umur pun semakin menua, Latihan muhadhoroh itu pun tidak cukup sekali atau dua kali, kalau kita ingin menggapai sesuatu maka berlatihlah berkali kali bukan hanya sekali atau dua kali atau pun kalau hanya ada event acara acara tersebut. Dan juga orang yang tipe nya seperti ini, Contoh Si Fulan sudah memiliki persiapan yang sangat matang untuk mengisi suatu acara, tetapi si Fulan tidak pernah merasakan kegiatan muhadhoroh si Fulan pun akan mempunyai mental yang pemalu dan biasa nya akan terhalang karena si Fulan tidak pernah mengikuti kegiatan muhadhoroh, tidak hanya terhalang dan biasa juga NGEBLENG yang biasa kita sebut atau lupa semua yang sudah kita persiapkan.
Maka dari itu kita di didik untuk berbicara didepan umum banyak pula santri yang madol atau membolos kegiatan muhadhoroh ini, berbagai alasan pun di coba atau berpura pura sakit agar tidak mengikuti kegiatan muhadhoroh ini tidak hanya berpura pura sakit ada juga yang berlama lama di kamar mandi ada juga yang mengumpat di bawah kasur, didalam lemari dan lain sebagainya.
Kalau kita tidak terbiasa untuk berbicara didepan umum apa boleh buat ketika nanti kita mendapatkan acara yang dimana kita sebagai ketua acara tersebut.
Kalau di pesantren saya dulu ketika setiap kegiatan muhadhoroh berlangsung perkelompok atau per Firqoh harus memiliki absen jadi ketahuan mana yang hadir dan mana yang tidak hadir tak hanya menggunakan absen dari Kaka pengurus bagian bahasa nya pun juga memeriksa kamar, kasur, kamar mandi dan tempat lain nya. Karena ini itu tempat tempat biasanya santri untuk membolos kegiatan dan barang siapa yang tidak mengikuti kegiatan muhadhoroh pasti akan mendapatkan Iqob dari pengurus bagian bahasa. Sebagai pengurus harus bertanggung jawab atas kinerja di bagian tersebut ketika pelantikan pengurus pun, semua pengurus di sumpah dan di syahadat agar tidak lalai dalam tanggung jawab nya sebagai pengurus.
Apabila ada santri yang sudah lihai dalam kegiatan muhadhoroh ini santri tersebut akan memiliki bakat yang dimana orang tidak memilikinya, selain itu santri tersebut merasa mempunyai suatu kebanggaan karena bisa berbicara di depan umum. Kelebihan santri yang memiliki bakat pun akan dipilih sebagai ketua acara acara atau sebagai Master Of Ceremony (MC) disuatu acara acara yang besar.
Tak hanya anak tersebut yang bangga orang tua santri tersebut juga bangga kepada anaknya dan guru yang mengajarinya pun juga merasa bangga, tetapi kalau kita sudah bisa apa yang telah di ajarkan maka hilangkan lah sifat sombong. Kenapa ? Biasanya kalau ada orang memiliki sifat sombong tersebut maka teman nya pun tidak begitu banyak yang suka karena orang tersebut memiliki sifat sombong. Orang yang bisa suatu hal saja kalau sombong teman nya sedikit apalagi orang yang sudah tidak bisa lalu menyombongkan diri nya, apa boleh buat nantinya. Maka dari itu hilangkan lah sifat takabur atau sombong agar orang pun senang bermain dengan kita, tanamkan lah sifat rendah hati. Hidup lah seperti padi yang di mana semakin berisi semakin menunduk.
