Enaknya Menjadi Santri - Hidup Di Era Santri Milenial

Enaknya Menjadi Santri - Hidup Di Era Santri Milenial

Enaknya Menjadi Santri - Hidup Di Era Santri Milenial

Ketika saya sudah menjadi santri baru di salah satu pesantren di daerah tangerang, Jadi santri baru itu adalah hal yang cukup lumayan berat. Tetapi di pesantren ini saya belajar untuk menjalaninya dengan penuh keikhlasan agar tidak menjadi beban. Ketika di awal masuk tepatnya pada malam hari di situ saling berkenalan dengan santri baru yang lain nya tempat di sebuah asrama kamar, Yang awal nya tidak saling kenal satu dengan yang lain nya dan akhirnya setelah malam perkenalan tersebut alhamdulillah bisa  saling kenal dengan yang lain nya.

Baca Juga : Seperti inilah berbuka puasa santri di pondok pesantren modern 

Dulu ada teman saya yang bernama Raken AL-Fayez dia adalah salah satu teman yang di setiap hari kunjungan atau sering disebut (Mudif) Raken ini pasti selalu membawakan makanan dan minuman untuk teman teman kamar nya disitu termasuk saya. Orang seperti ini pasti rezeki nya akan lancar karena sering membagikan sebagian rezekinya kepada santri santri.

Tak cukup sampai disitu, setelah beberapa hari kemudian perkenalan dengan teman sekamar selanjutnya berkenalan dengan teman sekelas disini saya duduk dikelas 1 SMP dengan nama kelas 1B dan semakin banyaklah teman teman saya di pesantren.

Dan banyak pula teman teman saya yang merasakan tidak betah di pesantren karena seperti memasuki alam yang baru yang mana hidup jauh dari orang tua dan hidup mandiri, Ada salah satu teman saya yang hampir setiap hari nya berusaha untuk kabur dari pesantren sangking tidak betah nya hidup di dunia dimana jauh dari orang tua, Ada juga dari beberapa teman saya yang menangis, Ada lagi yang baru satu hari hidup di sebuah pesantren langsung keluar kenapa ? Mungkin saja karena mental si orang tersebut tidak kuat untuk hidup seperti ini.

Baca Juga : Tempat tempat teraman untuk menyimpan sendal di pesantren modern 

Memang di pesantren itu kita harus kuat mental kalau mental kita tidak kuat maka nanti yang kita rasakan akan tumbuh rasa tidak betah, Dan hidup dipesantren itu beda dengan sekolah sekolah lain nya. Di pesantren itu banyak sekali kegiatan kegiatan yang wajib kita ikuti selama kita masih berada di lingkungan pesantren seperti Muhadoroh, Muwajahah, Muhadatsah, Rawiyan Dan masih banyak yang lainnya.

Dipesantren juga ada yang namanya Iqob atau sering disebut dengan hukuman, Bagi santri yang melanggar perarturan yang sudah di terapkan di pesantren maka akan di berikan iqob. Iqob juga di lihat pelanggaran santri tersebut ringan atau berat, Kalau santri itu melanggar pelanggaran ringan maka iqob pun juga ringan dan apabila santri itu melanggar pelanggaran berat maka iqob pun juga cukup berat.

Enaknya Menjadi Santri - Hidup Di Era Santri Milenial
Jika tidak ingin diberikan iqob cukup mudah tidak perlu kita melanggar baik pelanggaran ringan dan berat, Mayoritas santri kalau sudah kena iqob berat santri tersebut merasa tertekan untuk hidup dipesantren karena masalah. Kalau diri kita sedang mempunyai masalah cobalah berusaha untuk tidak kabur dari masalah, Biasa nya kalau orang yang kabur dari masalah itu termasuk orang yang mentalnya tidak tahan banting, Masalah itu kita jalani perlahan lahan agar cepat terselesaikan.

Tidak hanya masalah pelanggaran saja yang membuat kita tidak betah, Ada juga seperti masalah dengan teman. Dipesantren itu tipe tipe teman ada di berbagai jenis nya ada yang suka jahil atau iseng ada yang suka merasa seperti penguasa ada juga yang seperti pengecut dan masih banyak yang lainnya. Tak hanya teman karena kehidupan dipesantren tidak hanya sendirian kita juga harus bisa menjaga barang kita sendiri tidak boleh teledor dengan barang apa yang kita miliki. Bagi santri yang memiliki banyak masalah dari hal yang kecil hingga hal yang besar pasti merasakan kerisauhan dalam hidup di pesantren ada yang stress dan lain sebagainya.

Picture By : Freepik


Lebih baru Lebih lama