Pesantren itu adalah salah satu tempat yang di mana terdapat tempat tinggal yang sering di sebut juga dengan (Asrama). Dan di didik dengan tenaga pendidik atau tenaga pengajar yang bernama Ustadz dan ustadzah.
Alasan Santri Tidak Mengikuti Ekskul Di Dalam Pesantren
Baca Juga : Alat Peraga Pembelajaran
Kehidupan di pesantren itu memang tidak mudah, Mengapa ? Karena di pesantren itu kita di ajarkan untuk hidup mandiri, yang apa apa harus dikerjakan dengan sendiri dan jauh dari orang tua tak hanya itu, di pesantren juga terdapat banyak tipe dan suku orang yang berbeda beda. Jadi kita juga harus bisa menyesuaikan tipe tipe orang tersebut kalau kita tidak dapat menyesuaikan nya maka hidup kita selama di pesantren berasa sangat tertekan.
Karena di pesantren tidak hanya satu atau dua orang. Di pesantren terdapat banyak sekali orang dari puluhan, ratusan, hingga ribuan. Biasanya di pesantren juga ada tipe orang seperti merasa yang paling petinggi, ada juga orang yang lemah dan masih banyak sekali tipe tipe ornagnya.
Kalau dulu pengalaman saya sebelum awal masuk pesantren saya di kasih dua pilihan dengan orang tua saya pilihan yang pertama adalah "Nak kalau Nilai EBTANAS Murni yang sering di sebut dengan (NEM) kamu tinggi ibu akan masukan kamu di sekolah negeri alhasil NEM saya tidak tembus untuk masuk jenjang SMP negri. Dan pilihan yang kedua saya di arahkan untuk masuk sebuah lembaga yang nama kita di ajarkan untuk mandiri yaitu sebuah Pesantren.
Sebelum saya daftar di pesantren saya coba coba untuk menolak pilihan kedua, Saya mengalihkan untuk masuk di sekolah MTS (Madrasah Tsanawiyah). Tak hanya itu alasan lain pun, kalau saya sedang di rumah hampir setiap hari saya bermain warnet sendiri dan terkadang bareng teman rumah saya bisa sampai Berjam jam. Karena saya dulu sering sekali bermain warnet sampai lupa waktu dan lupa segala nya.
Game yang saya sering mainkan ketika bermain warnet yaitu : Point Blank, Lost Saga, Game Game yang berada di dalam Facebook, Dan Game Online lainnya. Biasanya pun sangking saya gemar sekali dengan bermain warnet sampai lupa mandi dan makan pun saya makan di warkop atau makan di warnet yang saya tempatkan.
Ini adalah salah satu alasan orang tua saya memasukkan saya di sebuah pondok pesantren, Ketika saya mendaftar pun Alhamdulillah bisa langsung diterima karena nilai nya pun cukup baik, dan Alhamdulillah nya ini berkat dulu ketika saya sedang sekolah dasar di setiap siang nya saya mendapatkan beberapa waktu luang untuk mengaji dengan guru ngaji tak hanya siang hari saya mengaji, di malam hari pun sama, saya mengikuti sebuah pengajian anak anak dan waktu nya itu ba'da Maghrib sampai dengan isya.
Baca Juga : 3 Cara Merapihkan Kasur Di Asrama Pesantren
Dari pengalaman ngaji saya ketika waktu sekolah dasar lumayan banyak untuk bekal masuk sebuah pondok pesantren, didalam pengajian saya ada beberapa ilmu yang saya sukai yaitu : Belajar Tafsir walaupun kurang faham. Mengapa saya suka tafsir karena kalau kita membaca al qur'an pun tidak cukup maka kita di haruskan untuk memahami nya, Ada juga ilmu tajwid kalau kita hanya sekedar membaca tidak cukup kalau tidak memakai tajwid merasa kurang saja kalau tidak memakai tajwid tuh, Ada juga kaligrafi yang mana saya sejak kecil itu sangat senang sekali yang namanya membuat kaligrafi atau gambar lainnya kalau di pesantren namnya khat, Hanya beda nama saja.